LAPORAN PRAKERIN PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING MITSUBISHI FUSO 220 PS

 BAB III

PERAWATAN DAN PERBAIKAN

KOPLING MITSUBISHI FUSO 220 PS

 

A.           Pengertian Perawatan

Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai.

Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu :

1.      Perawatan berencana.

2.      Perawatan darurat.

Beberapa istilah tentang perawatan, antara lain :

1.      Perawatan pencegahan (preventive) yaitu Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan.

2.      Perawatan dengan cara perbaikan (corrective) yaitu perawatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk memenuhi kondisi standard peralatan tersebut.

3.      Perawatan jalan (running) yaitu Perawatan yang dilakukan selama peralatan dipakai.

4.      Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down) yaitu Perawatan yang dilakukan pada saat peralatan tidak sedang dipakai.

 

B.            Tujuan Perawatan

Tujuan perawatan antara lain :

1.      Untuk memperpanjang usia pakai peralatan.

2.      Untuk menjamin daya guna dan hasil guna.

3.      Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan.

4.      Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.

C.           Perawatan dan Perbaikan Kopling Mitsubishi Fuso 220 PS

1.      Pengertian  Kopling

Kopling adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya atau putaran, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam yaitu kopling tetap maupun dalam keadaan berputar yaitu kopling tidak tetap.

Kopling ini letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dengan transmisi dan kopling ini bagian yang mutlak untuk setiap kendaraan bermotor, dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil-hasil pembakaran didalam silinder mesin.

 

2.      Prinsip Kerja Kopling

Pada saat mesin hidup atau dalam keadaan berjalan, plat kopling terjepit pada roda penerus sehingga apabila roda penerus berputar plat kopling tersebut terbawa dalam putaran, kopling berputar dan putaran diteruskan keroda belakang.

Pada saat pedal kopling diinjak, cincin penahan tertarik kebelakang plat kopling itu bebas tidak terbawa oleh utaran roda penerus dan hubungan terputus, jika pedal kopling dilepas, maka cincin penekan kembali seperti semula menjepit plat kopling itu pada roda penerus kemudian plat kopling itu terbawa dalam putaran roda penerus dan hubungan tersambung. Adapun urutan pemindahan tenaga sebagi berikut:

a.       Pada Saat Pedal Kopling Diinjak

Pada saat pedal diinjak, maka clutch fork (tongkat pembebas) menekan release bearing (bantalan pembebas) kedepan, sekaligus menekan diafragma spring, mengungkit pressure plate, membebaskan dick clutch dari jepitan terhadap fly wheel, karena disc clutch tidak tertekan, maka putaran engine (mesin) tidak dapat diteruskan.


 

b.      Pada saat Pedal Kopling Dilepas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuqCVwiur6zwZeUNIdB8v3PyOk2CLdZvpL5gJf3_LuKN53OKd-lhryVcrf5bRRZ2VnrsnZ2r9B4Y_mHjkKaS2WyCijA5NyuwZUxZ8MTOdH7K7L6IXw-gbezfKvmoQTrnbP9Z1vGSEEtRM/s1600/1.jpgPada saat pedal kopling dilepas, maka cluth release fork akan kembali ke posisinya semula dan release bearing  tidak menekan diafragma sepring dengan demikian diafragma tidak mengikuti pressure plate dan dick cluth kembali terjepit ke fly wheel sehingga putaran dapat diteruskan kembali.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1. Cara Kerja Kopling

 

3.      Klasifikasi

Mekanisme sistem kopling terbagi menjadi 2 yaitu :

a.       Sistem Mekanis

Pada saat tenaga yang dihasilkan dorongan pedal yang menggerakan release fork diteruskan langsung oleh kabel pembebas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdX-jqH7syqv-gMaPCVM3r9H0a1xBNP4DzFwfwthMqk8hPXVTNaQXZaxciVnVQ8qNuoyrgtjZWV3cHPBTVmLl_bSg7l-wT7hcAsEnr5D14RQ71ILcivjC4nSi136YPDTwCbv3mCaJLsts/s1600/2.jpg

 

Gambar 2. Sistem Penggerak Kopling Mekanis

b.      Sistem Hidraulis

Pada sistem penggerak hiraulis untuk menggerakkan release fork melalui penakanan minyak.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmjBxY4XU-7pUvafEa2ZrYbXPFSoxxJHIDX1IjBjMZNDZfu5YoHU2ajiC01jmKA_fHkUELV3rdDU4X1yQtbZQAphH4OaGCrX0jPI-O7kyG1Phv1nuYmX-_YM1YxBPJtqueL_fCFyI8Mp0/s1600/3.jpg

Gambar 3. Sistem Penggerak Kopling Hidraulis

 

4.      Gangguan pada Sistem Kopling

Pada sistem kopling sering terjadi gangguan-gangguan, gangguan tersebut antara lain :

a.       Kopling Slip

Penyebabnya :

1)      Adanya minyak pelumas permukaan kopling.

2)      Kopling tidak berhenti (kopling tidak terlepas dengan sempurna).

3)      Kerusakan atau kesalahan sistem penggerak kopling.

4)      Diafragma sudah lemah atau patah.

5)      Kerusakan atau keausan pada silinder pelepas

Masalah di atas dapat diatasi dengan cara :

1)      Bersihkan permukaan pelat kopling jika terdapat minyak.

2)      Periksalah dan perbaiki atau ganti sistem penggerak kopling jika mengalami kerusakan.

b.      Suara Tidak Normal

Pada saat pedal kopling diinjak, penyebabnya :

1)        Kekurangan pelumas pada sambungan-sambungan sistem penggerak kopling.

2)        Kerusakan atau keausan pada bantalan terlepas.

Cara mengatasinya :

1)        Menambah pelumas pada sambungan-sambung penggerak kopling.

2)        Mengganti bantalan pembebas.

5.      Pengertian dan komponen-komponennya

Kopling adalah salah satu sistem pemindah daya yang memungkinkan daya dihasilkan engine dapat menghasilkan suatu usaha dengan adanya putaran roda. Adapun komponen-komponen kopling sebagai berikut :

a.       Plat Kopling

Plat kopling berfungsi sebagai perantara dari engine ke transmisi, hubungan antar facing melalui beberapa dumper spring atau dumper rumbber yang berfungsi untuk meredam kejutan pada kopling bergerak, facing disambungkan dengan cushion, plat kopling juga berfungsi untuk meredam kejutan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSoGkRSqbK2E2OozBQzBu40V_zqqSBepMuxDCQ1dWtZfxnuafO2g5JK1-mgJKa25NtKAVo0RaWcgDMF9Dbhh6GBLdiLfTIjYGXbU1RBaYxlWJsOJ3rDmVUv9ie91GXEDBWiwCVBMAaWy0/s1600/4.jpg

Gambar 4. Plat Kopling

 

b.      Rumah Kopling (Clutch Cover)

Cluth cover diikat pada baut fly wheel yang berfungsi untuk menjepit cluth disc terhadap fly wheel, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk menghasilkan putaran yang balance. Selain itu mesin harus mempunyai kemampuan memindahkan panas, dari hubungan kopling, tahan aus, kuat dan tidak mudah cacat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrv3-KpJN-ZigKccqIIwUW_i53OELKRuWFsERb5Kc_RY8kAdh_zVFoRER0a-e2-syXKSAXYFN3F3shU5QClQznY88m1-hXIfq8dTWOn0kITaNusVgVu506X51qCRSTcx5OJIrG9ulJ78/s1600/5.jpg

Gambar 5. Rumah Kopling (Clutch Cover)


 

c.       Bantalan Pembebas (Release Bearing)

Bantalan pembebas memudahkan garpu pembebas bergerak maju mundur sepanjang menopang bantalan dengan transmisi untuk menekan putaran pegas diafragma (lengan pembebas pada jenis koil) dan membebaskan kopling.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvtiUTZDrpzHSeL39CANamNed73PL0x66E2ZXuL8ShD-y-bS0kaVMP_5kSa_hmlJeUNDk1yowVjHUnd8uPJJLE7OEfPTLOv89R9QGPaAsBslMM8Nj2QvkrMn4R3i6Yzs5JViTz7IQEkxI/s1600/6.jpg

Gambar 6. Bantalan Pembebas

 

d.      Tongkat Pembebas

Fungsi komponen ini adalah menekan release bearing, sehingga menyentuh pegas, komponen ini dibebaskan langsung pedal kopling.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmZzyoCm7lBtPrAPjMoisESribeIrZ5NZa6HHcwxhRDhC3JuaGSi-gCRuWQ0orqI4NDpxwNHOoI_ZlzoqkNzdljQiV98jxxs6xSpS9aqr1HLG2cp53c7wR1B_DfCk23abkEsXf2BAU_Qk/s1600/7.jpg

Gambar 7. Tongkat Pembebas

 

e.       Komponen Unit Kopling

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRR-ovUMfYu-v22ugqp9dvtRSw-8c1utrZz8jWdNIJdqjMUNz-_HH5bfx-xgbNlkNEr16lEah0raWGjtBwy75hiCeHsL_MGCP6YpexlY7Vd_zcJZg8lbl3T4TkMee89kCrTmaXc5zNDgY/s320/8.jpg

Gambar 8. Komponen-komponen Unit Kopling

6.      Pelepasan Unit Kopling

a.       Lepas transmisi dari mesin (jangan menguras oli transmisi) 

b.      Lepas penutup kopling dan kopling

1)      Buatlah tanda pada penutup kopling dan roda penerus.

2)      Kendorkan setiap baut satu putaran pada suatu saat hingga pegas penegang menjadi bebas.

3)      Lepas baut pengikat dan tarik penutup kopling bersama dengan plat kopling.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEq0eSott3xLbj_D6bJc9YlUbVJjQC5StQEORE8oNKwVmvZ9_d3-TUxt0vCBz-aMaT2kUE_HzDeZdpSq8ulUx1rkTvEZxm4bhKjYzx46lYQ4vHKJQ2ZOoqxcKeLdcVdTNw5pnLJIM8-UQ/s320/9.jpg

Gambar 9. Melepas Baut Pengikat Kopling

c.       Lepas bantalan pembebas bersama hubungan garpu dan boot dari transmisi

1)      Lepas klip dan lepas bantalan beserta hubungan.

2)      Tipe control kabel

3)      Lepas garpu dan boot

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwUwlyEWCSxMT00d61dDhYAaZGCtVa7UCBW_iMtAT1bHBo6kL796fNNkn7drAeCisJG7YQNS9VNE-K-BnlHTdwNTnGjfqTnatFqrcJpzpb8neRItfIyy0_jujjuNQkgmN7h5FaafUdZI4/s320/10.jpg

Gambar 10. Melepas Bantalan dan Boot


 

D.           Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Kopling

1.      Pemeriksaan Plat Kopling Terhadap Keausan dan Kerusakan

Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman paku keeling ukur minimal 0,3 mm (0,12 in) apabila diketahui ada kelainan, ganti plat kopling.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsLNcq6Dm0Rgj9zZjPvaidkGqRFyDu89dd9cqmpM1rXXRHSkxWgqe5AAfIW0z1AtZms-7bdpof02b1isLUMiBs1i3fOxNUN-RBljBTcB-1DMRKMnCB0FdM1fDnWgGjHRpElCvrxnXxXkE/s320/11.jpg

Gambar 11. Periksa Plat Kopling

 

2.      Pemeriksaan Keolengan Plat Kopling

Menggunakan dial gauge, ukur keolengan plat kopling. Maksimum: 0,8 mm (0,03 in) apabila berlebihan ganti plat kopling.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoKT29PgNad3cuVCp4-FCzF_A2IJcA3Gic_QDFX6ZLc_1lHlSWeMpS7d4xXL6NARIEjSD94b0AJcGDLhStD31pzdZkqhXaS8Flg97RbWl3syXYheAU8kaxAdbnoJkhPKHK96tWn2dGzY4/s320/12.jpg

Gambar 12. Periksa Keolengan Plat Kopling       

 

3.      Periksa Keolengan Roda Penerus

Menggunakan dial gauge ukur keolengan roda penerus maksimal : 0,1 mm (0,04 in)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0saONzCWPxl_AWvaK_KrFWnig61gO5g6CXZocO_mYBY4sJCeRaRB_cEoy0KMeVK3f2AFshA1WWjk62A_Ipvj22EsF_D4OeFEnDj1VfbUv5rRkxQAox5vwfIC_2nq_yR9AA8TzggG_yUE/s1600/13.jpg

Gambar 13. Periksa Keolengan pada Penerus

4.      Periksa Bantalan Pilot

Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Apabila bantalan macet atau terlampau besar tahanannya gantilah bantalan pilot.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFGq12VwToDpO_Q6bYvG5LgpaEaxspVL42KEqzLl8EWmqvwICtAFIct4vqM-fOFYlHNee_hD7V6zukilIsI8T7grOM8fHzLk-reYw0sZLQqcCwPumfQbQRAgt6edC9-fr7acOq5CPoX9E/s1600/14.jpg

Gambar 14. Periksa Bantalan Pilot

 

5.      Ganti Bantalan Pilot

Dengan SST ganti bantalan pilot SST 09.303-35011 pasang bantalan pilotpasu SST 9304-12012.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd_U6K2l1fl-FV4tMEWC7Z-1w2sd3wdVz3QPNO_zq1GjVGZ6uvpPySTUh6vIjH9DO_Dl5V9m4FffslPBE1vgJ3eZUgpmvzCsi_iDGqbrolCebV2T5oT5qOXZDWnDqU_v_zuk45kSe1WJA/s1600/15.jpg

Gambar 15. Ganti Bantalan Pilot

 

6.      Periksa Pegas Diafragma Terhadap Keausan

Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman dan lembar pegas diafragma. Kedalaman 0,6 mm (0,025) lembar 5,0 mm (0,197) bila perlu diganti rangking penutup kopling.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxw-V5JuINwHPYIaB_CrZ8TqRyJmhFCoBTcWwAc8yz71Oc58uwb8FdDvCWNnKTk5sqtRYMqpUxZpRK7j6qhV1RGlLWIo-GYPBdHKzV44AVZgVMfYUdX5x8pbTYKUPa50JAi2nG803mD94/s1600/16.jpg

Gambar 16. Periksa Pegas Diafragma

7.      Periksa Bantalan Pembebas

Putar bantalan dengan tangan dan tekan pada arah aksial, bila macet atau besar tahanannya gantilah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiao7AotpRUR-d7rw7nQIdVaHZh5DdVh3VzOSEtLSyJcmnZ6wKd2kHp_gIkhXrr4vP78OrE5tDQ6POqOisQrEo-RKj3id5M4aD9CGKxxJwW3i4pRnOVrqhhxMopKAOSh0FXD7qb7Wg0R9E/s1600/17.jpg

Gambar 17. Periksa Bantalan Pembebas

a.          Dengan SST dan hydraulic bantalan pembebas dari hub SST 09315-00010

b.          Menggunakan SST dan hydraulic press, pasang bantalan pembebas yang baru.

c.          Setelah bantalan dipasang, periksa kembali bahwa tidak ada kemacetan apabila diputar sambil ditekan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikBHvwNJRLi5zIea0I-xNdDyQI0U6Qce5veCFh-ECcQQvJpa1m9_S6JhFDY9MCfQ7VIPcndjvOG2PFuMa-3K8nanrsMCSYoV80pzGpoCXEO_FxVsxYpHWXfW9cCQwjMmq6orL0BZHamKc/s1600/18.jpg

Gambar 18. Bantalan Penekan Pemasangan dengan SST

E.            Pemasangan Unit Kopling

1.      Pasang Plat Kopling pada Roda Penerus Menggunakan SST

Pasang plat kopling pada roda penerus SST : 09301-20020.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlrnjsBakKV7JVa06RNSU9Q8PNEf98LXNEagVrLn7SjRahThPD7fYgmMgycNpKVrq8yR1p0GYOnlyGsdbcBM0WlfFHYydGBEZlgQheKeCa2dPMmJQnNeeuu0I_oIbN678C3kmaEKP68Ms/s1600/19.jpg

Gambar 19. Pasang Pelat Kopling

2.      Pasang Tutup Kopling

1)      Tempatkan pada tutup kopling dan roda penerus.

2)      Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap sampai tutup kopling terduduk dengan rapi. Momen : 19 Nm (195 kg Vm 14 Ft-Ib)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQfW0Em7FLyAAfXFI1W7YXD32A8pzY5gEcYMPZKdC_F3T1K9DMjtc6ErC-z7q88Q76okUk1fWH97kFG2GNdwxpN0Qvk4B8Un9BXNfL2r_58Aby9hIvaYBxMwjWYN6ptKhRgRw4j0-5GNw/s1600/20.jpg

Gambar 20. Pemasangan Tutup Kopling

 

3.      Periksa Kerataan pada Ujung Pegas Menggunakan SST

Ukur kerataan ujung pegas diafragma, SST : 09302-30031, maksimum ketidakrataan : 0,5 mm (0,20 in)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifxhN8xo9TBxVrRlxJES-r9I_lUHBga0trqvOzNr5QDI0k9v0PiJldRSsHjzVQ7rzxcv_XGXIK68LIgU8nJvOvo_lKU6D2gJjOwl5avA2Q3UQ08V6HwPVn9UavC5jy4buLQWTCW_SBBvg/s1600/21.jpg

Gambar 21. Pemeriksaan Kerataan Ujung Pegas Kopling

 

4.      Apabila Perlu, Stel Pegas

Gunakan SST bengkokan pegas hingga rata

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6f2UI2H_8Ra5ln76B9WqVX47HeAySegWFg-8yFkMi6ciQrKbXq0Bj3EKC6JYDNes5fkIaBaKrRn-VZBtEZGPNwlbMH-eC9NQIoq0lJi7XrgnJjkX9MQJzraRXyfKa6B5o7p51oBvLrrQ/s1600/22.jpg

Gambar 22. Penyetelan Pegas Diafragma

5.      Oleskan Gemuk

1)      Oleskan gemuk pada titik singgung garpu pembebas dan hubungan batang pendorong, titik tunggu garpu pembebas.

2)      Alur plat kopling

3)      Tipe control kabel : alur dalam hub bantalan pembebas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHle17q2VZmBoq9igcPxAVUczatnWsoOecS3dWu5M30hYfJfAVwnRj47P7jHs58_8JspasCjPnLn7MwGLxFbjc6LC-LOF5-51AlhpZtmoT2pqRNxIZOArpyBhXzKrzv24LQD235ufgHbo/s1600/23.gif

Gambar 23. Pengolesan Gemuk pada Titik Singgung

garpu pembebas.

 

6.      Pasang Boot Garpu Dan Pembebas Dengan Hub Pada Transmisi

1)      Pasang boot dan garpu pembebas

2)      (Tipe control kabel) pasang pegas pemegang

3)      Dengan klip amankan bantalan dan hub terhadap transmisi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEdgSgSITGIxEhTq7-8_DR7ej0np20jQfbB1bBS-77AV3SX4WPDSzYeLl4TtzEL3SmNAf3flP72SQCkjiZodCCNUAgwWMWs0tlDtOor7xaYBpX6ZvRDs-K83XfR_l3UpGJNf20Z3U_RtI/s1600/24.jpg

Gambar 24. Pemasangan Boot Garpu dan Hub Transmisi

Comments